PERKEMBANGAN
STRATEGI DAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
- Strategi Pembangunan
Macam-macam
strategi pembangunan ekonomi, meliputi:
- Strategi pertumbuhan ekonomi, adalah proses dimana terjadi kenaikan produk nasional bruto riil atau pendapatan nasional riil. Jadi perekonomian dikatakan tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan outputriil. Definisi pertumbuhan ekonomi yang lain adalah bahwa pertumbuhan ekonomi terjadi bila ada kenaikan output perkapita. Pertumbuhan ekonomi menggambarkan kenaikan taraf hidup diukur dengan output riil per orang.
- Strategi
Pembangunan dengan Pemerataan,
adalah Strategi pembangunan ekonomi suatu Negara akan terpusat pada
upaya pembentukan modal, serta bagaimana menanamkannya secara
seimbang, menyebar, terarah, dan memusatkan, sehingga dapat
menimbulkan sfek pertumbuhan ekonomi. Selanjutnya
bahwa pertumbuhan ekonomi akan dinikmati oleh golongan lemah melalui
proses merambat ke bawah (trickle-down-effect), pendistribusian
kembali. Jika terjadi ketimpangan atau ketidakmerataan, hal tersebut
merupakan persyaratan terciptanya pertumbuhan ekonomi.
Kritik
paling keras dari strategi yang pertama ini adalah bahwa pada
kenyataan yang terjadi adalah ketimpangan yang semakin tajam.
• Strategi
Pembangunan dengan Pemerataan
Keadaan
sosial antara si kaya dan si miskin mendorong para ilmuwan untuk
mencari alternatif. Alternatif baru yang muncul adalah strategi
pembangunan pemerataan. Strategi ini dikemukakan oleh Ilma Aldeman
dan Morris. Yang menonjol pada pertumbuhan pemerataan ini
adalah ditekannya peningkatan pembangunan melalui teknik social
engineering, seperti melalui penyusunan rencana induk,
paket program terpadu. Dengan kata lain, pembangunan masih
diselenggarakan atas dasar persepsi, instrumen yang ditentukan dari
dan oleh mereka yang berada “diatas” (Ismid Hadad, 1980). Namun
ternyata model pertumbuhan pemerataan ini juga belum mampu memecahkan
masalah pokok yang dihadapi negara-negara sedang berkembang seperti
pengangguran masal, kemiskinan struktural dan kepincangan sosial.
- Strategi Ketergantungan, adalah Tidak sempurnanya konsep strategi pertama dan strategi kedua mendorong para ahli ekonomi mencari alternatif lain, sehingga pada tahun 1965 muncul strategi pembangunan dengan nama strategi ketergantungan. Inti dari konsep ketergantungan adalah:
1.
Kemiskinan di negara-negara berkembang lebih disebabkan karena adanya
ketergantungan negara tersebut dari pihak/negara lainnya. Oleh karena
itu jika suatu negara ingin bebas dari kemiskinan dan keterbelakangan
ekonomi, negara tersebut harus mengarahkan upaya pembangunan
ekonominya pada usaha melepaskan diri dari ketergantungan dari pihak
lain. Langkah yang dapat ditempuh diantaranyanadalah; meningkatnya
produksi nasional, yang disertai dengan peningkatan kemampuan dalam
bidang produksi, lebih mencintai produk nasional, dan sejenisnya.
- Strategi yang berwawasan ruang, adalah Strategi ini dikemukakan oleh Myrdall dan Hirrschman, yang mengemukakan sebab-sebab kurangn mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah yang lebih maju/kaya. Menurut mereka kurang mampunya daerah miskin berkembang secepat daerah kaya atau maju dikarenakan kemampuan/pengaruh menyebar dari kaya ke miskin (spread effects) lebih kecil daripada terjadinya aliran sumber daya dari daerah miskin ke daerah kaya (back-wash effect). Perbedaan pandangan kedua tokoh tersebut adalah, bahwa Myrdall tidak percaya bahwa keseimbangan daerah kaya dan miskin akan tercapai, sedangkan Hirschman percaya, sekalipun baru akan tercapai dalam jangka panjang.
- Strategi pendekatan kebutuhan pokok, adalah Sasaran dari strategi ini adalah menanggulangi kemiskinan secara massal. Strategi ini selanjutnya dikembangkan oleh Organisasi Perburuhan Indonesia Sedunia (ILO) pada tahun 1975), dengan menekankan bahwa kebutuhan pokok manusia idak mungkin dapat dipenuhi jika pendapatan masih rendah akibat kemiskinan yang bersumber pada pengganguran. Oleh karena itu sebaiknya usaha-usaha diarahkan pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pemenuhan kebutuhan pokok, dan sejenisnya.
2.
Teori ketergantungan ini kemudian dkritik oleh Kothari dengan
mengatakan "... teori ketergantungan tersebut memang cukup
relevan, namun sayangnya telah menjadi semacam dalih terhadap
kenyataan dari kurangnya usaha untuk membangun masyarakat sendiri
(selfdevelopment). Sebab selalu akan gempang sekali bagi kita untuk
menumpahkan semua kesalahan pihak luar yang memeras, sementara
pemerasan yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat kita sendiri
dibiarkan saja..." (Kothari dalam Ismid Hadad, 1980)
- Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pembangunan
Pada
dasarnya faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan strategi
pembangunan ekonomi adalah tujuan yang khendak dicapai. Apabila yang
ingin dicapai adalah tingkat pertumbuhan yang tinggi, maka faktor
yang mempengaruhi digunakannya strategi tersebut adalah tingkat
pertumbuhan ekonomi yang rendah, akumilasi kapital rendah, tingkat
pendapatan pada kapital yang rendah, struktur ekonomi yang berat ke
sektor tradisional yang juga kurang berkembang.
Melalui
peningkatan laju pertumbuhan itu orang percaya bahwa prinsip trickle
down effect akan bekerja dengan baik sehingga tujuan pembangunan
secara keseluruhan dapat dicapai. Namun seperti yang telah diuraikan
ternyata strategi pembangunan itu tidak dapat berperan baik,
khususnya dalam mencapai tingkat pemerataan pembangunan, mengatasi
pengganguran dan kemiskinan. Sehingga faktor yang mempengaruhi
dipilihnya strategi penciptaan lapangan pekerjaan adalah tidak
bekerjanya trickle down effect, pemerataan pembangunan yang pincang,
pengganguran yang cukup besar khususnya di sektoe tradisional yang
dipihak lain masih didukung laju pertumbuhan penduduk yang sangat
tinggi.
Faktor
yang mempengaruhi diberlakukannya strategi Pembangunan yang
berorientasi pada penghapusan kemiskinan-kemiskinan pada dasrnya
dilandasi keinginan, berdasarkan norma tertentu, bahwa kemiskinan
harus secepat mungkin dibatasi. Sementara itu strategi-strategi
pembangunan yang lain ternyata sangat sulit mempengaruhi atau
memberikan manfaat secara langsung kepada golongan miskin ini.
- Strategi pembangunan ekonomi IndonesiaSebelum orde baru strategi pembangunan di Indonesia secara teori telah diarahkan pada usaha pencapaian laju pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun pada kenyataannya nampak adanya kecenderungan lebih menitikberatkan pada tujuan-tujuan politik dan kurang memperhatikan pembangunan ekonomi.
Sedangkan pada awal orde baru, strategi pembangunan di Indonesia lebih di arahkan pada tindakan pembersihan dan perbaikan kondisi ekonomi yang mendasar, terutama usaha-usaha untuk menekan laju inflasi yang sangat tinggi (hyper inflasi).
Dari keterangan pemerintah yang ada, dapat sedikit disimpulkan bahwa strategi pembangunan di Indonesia tidak mengenal perbedaan strategi yang ekstrem. Sebagai contoh selain strategi pemerataan pembangunan, Indonesiapun tidak mengesampingkan strategi pertumbuhan, dan strategi yang berwawasan ruang (terbukti dengan dibaginya wilayah Indonesia dengan berbagai wilayah pembangunan I,II,III, dan seterusnya).
- Perencanaan Pembangunan :
- Manfaat perencanaan pembangunan:1. Standar pelaksanaan dan pengawasan
2. Pemilihan sebagai alternatif terbaik
3. Penyusunan skala prioritas, baik sasaran maupun kegiatan
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi
5. Membantu manajer menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
6. Alat memudahakan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar