Keadaan
Geografis Indonesia
Indonesia
memiliki sekitar 17.504 pulau
(menurut
data tahun 2004; lihat pula: jumlah
pulau di Indonesia),
sekitar 6.000 di antaranya tidak berpenghuni tetap, menyebar sekitar
katulistiwa,
memberikan cuaca tropis. Pulau terpadat penduduknya adalah pulau
Jawa, di mana lebih dari setengah (65%) populasi Indonesia. Indonesia
terdiri dari 5 pulau besar, yaitu: Jawa,
Sumatra,
Kalimantan,
Sulawesi,
dan Irian
Jaya dan
rangkaian pulau-pulau ini disebut pula sebagai kepulauan Nusantara
atau kepulauan Indonesia.[1]
Peta
garis kepulauan Indonesia, Deposit oleh Republik Indonesia pada
daftar titik-titik koordinat geografis berdasarkan pasal 47, ayat 9,
dari Konvensi PBB tentang Hukum Laut
Indonesia
memiliki lebih dari 400 gunung berapi and 130 di antaranya termasuk
gunung berapi aktif. Sebagian dari gunung berapi terletak di dasar
laut dan tidak terlihat dari permukaan laut. Indonesia merupakan
tempat pertemuan 2 rangkaian gunung berapi aktif (Ring of Fire).
Terdapat puluhan patahan aktif di wilayah Indonesia.
Sebagian
ahli membagi Indonesia atas tiga wilayah geografis utama yakni:
Pada
zaman es terakhir, sebelum tahun 10.000 SM (Sebelum Masehi), pada
bagian barat Indonesia terdapat daratan Sunda yang terhubung ke benua
Asia dan memungkinkan fauna dan flora Asia berpindah ke bagian barat
Indonesia. Di bagian timur Indonesia, terdapat daratan Sahul yang
terhubung ke benua Australia dan memungkinkan fauna dan flora
Australia berpindah ke bagian timur Indonesia. Pada bagian tengah
terdapat pulau-pulau yang terpisah dari kedua benua tersebut.
Karena
hal tersebut maka ahli biogeografi membagi Indonesia atas kehidupan
flora dan fauna yakni:
Ketiga
bagian daratan tersebut dipisahkan oleh garis maya/imajiner yang
dikenal sebagai Garis
Wallace-Weber,
yaitu garis maya yang memisahkan Daratan Indonesia Barat dengan
daerah Wallacea (Indonesia Tengah), dan Garis
Lyedekker,
yaitu garis maya yang memisahkan daerah Wallacea (Indonesia Tengah)
dengan daerah IndonesiaTimur.
Kawasan
Barat Indonesia. Terdiri dari Jawa, Sumatra, Kalimantan, Bali.
Kawasan
Timur Indonesia. Terdiri dari Sulawesi, Maluku, Irian/Papua, Nusa
Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
Kepulauan
Sunda Besar
Terdiri atas
pulau-pulau utama: Sumatra,
Kalimantan,
Jawa
dan
Sulawesi
dan
dengan ribuan pulau-pulau sedang dan kecil berpenduduk maupun tak
berpenghuni. Wilayah ini merupakan konsentrasi penduduk Indonesia dan
tempat sebagian besar kegiatan ekonomi Indonesia berlangsung.
Pulau
Sumatra
Pulau Sumatra,
berdasarkan luas merupakan pulau
terbesar keenam di dunia.
Pulau ini membujur dari barat laut ke arah tenggara dan melintasi
khatulistiwa,
seolah membagi pulau Sumatra atas dua bagian, Sumatra belahan bumi
utara dan Sumatra belahan bumi selatan. Pegunungan
Bukit Barisan dengan
beberapa puncaknya yang melebihi 3.000 m di atas permukaan laut,
merupakan barisan gunung berapi aktif, berjalan sepanjang sisi barat
pulau dari ujung utara ke arah selatan; sehingga membuat dataran di
sisi barat pulau relatif sempit dengan pantai yang terjal dan dalam
ke arahSamudra
Hindia dan
dataran di sisi timur pulau yang luas dan landai dengan pantai yang
landai dan dangkal ke arah Selat
Malaka,
Selat
Bangka dan
Laut
China Selatan.
Di bagian utara
pulau Sumatra berbatasan dengan Laut
Andaman dan
di bagian selatan dengan Selat
Sunda.
Pulau Sumatra ditutupi oleh hutan
tropik primer dan
hutan
tropik sekunder yang
lebat dengan tanah yang subur. Gungng berapi yang tertinggi di
Sumatra adalah Gunung
Kerinci di
Jambi, dan dengan gunung berapi lainnya yang cukup terkenal yaitu
Gunung
Leuser di
Nanggroe Aceh Darussalam dan Gunung
Dempo di
perbatasan Sumatra Selatan dengan Bengkulu. Pulau Sumatra merupakan
kawasan episentrum gempa
bumi karena
dilintasi oleh patahan
kerak bumi disepanjangBukit
Barisan,
yang disebut Patahan
Sumatra ;
dan patahan kerak bumi di dasar Samudra Hindia disepanjang lepas
pantai sisi barat Sumatra. Danau terbesar di Indonesia, Danau
Toba terdapat
di pulau Sumatra.
Kepadatan
penduduk pulau Sumatra urutan kedua setelah pulau Jawa.
Saat ini pulau
Sumatra secara administratif pemerintahan terbagi atas 8 provinsi
yaitu:
Kalimantan
merupakan nama daerah wilayah Indonesia di pulau Borneo
(wilayah
negara Malaysia
dan
Brunei juga ada yang berada di pulau Borneo), berdasarkan luas
merupakan pulau
terbesar ketiga di dunia,
setelah Irian
dan
Greenland.
Bagian utara pulau Kalimantan, Sarawak
dan
Sabah,
merupakan wilayah Malaysia
yang
berbatasan langsung dengan Kalimantan wilayah Indonesia dan
wilayahBrunei
Darussalam;
di bagian selatan dibatasi oleh Laut
Jawa.
Bagian barat pulau Kalimantan dibatasi oleh Laut
China Selatan dan
Selat
Karimata;
di bagian timur dipisahkan dengan pulau Sulawesi oleh Selat
Makassar.
Di bagian tengah pulau merupakan wilayah bergunung-gunung dan
berbukit; pegunungan di Kalimantan wilayah Indonesia tidak aktif dan
tingginya dibawah 2.000 meter di atas permukaan laut; sedangkan
wilayah pantai merupakan dataran rendah, berpaya-paya dan tertutup
lapisan tanah gambut yang tebal.
Pulau Kalimantan
dilintasi oleh garis katulistiwa
sehingga
membagi pulau Kalimantan atas Kalimantan belahan bumi utara dan
Kalimantan belahan bumi selatan. Kesuburan tanah di pulau Kalimantan
kurang bila dibanding kesuburan tanah di pulau Jawa dan pulau
Sumatera, demikian pula kepadatan penduduknya tergolong jarang. Pulau
Kalimantan sama halnya pulau Sumatera, diliputi oleh hutan
tropik yang
lebat (primer dan sekunder). Secara geologik pulau Kalimantan stabil,
relatif aman dari gempa bumi (tektonik dan vulkanik) karena tidak
dilintasi oleh patahan kerak bumi dan tidak mempunyai rangkaian
gunung berapi aktif seperti halnya pulau Sumatera, pulau Jawa dan
pulau Sulawesi. Sungai terpanjang di Indonesia, Sungai
Kapuas,
1.125 kilometer, berada di pulau Kalimantan.
Saat ini pulau
Kalimantan secara administratif pemerintahan terbagi atas 4 provinsi
yaitu:
Pulau
Jawa
Pulau Jawa,
merupakan pulau yang terpadat penduduknya per kilometer persegi di
Indonesia. Pulau melintang dari Barat ke Timur, berada di belahan
bumi selatan.
Barisan
pegunungan berapi aktif dengan tinggi di atas 3.000 meter di atas
permukaan laut berada di pulau ini, salah satunya Gunung
Merapi di
Jawa Tengah dan Gunung
Bromo di
Jawa Timur yang terkenal sangat aktif. Bagian selatan pulau
berbatasan dengan Samudera
India,
pantai terjal dan dalam, bagian utara pulau berpantai landai dan
dangkal berbatasan dengan Laut
Jawa dan
dipisahkan dengan pulau
Madura oleh
Selat
Madura.
Di bagian barat pulau Jawa dipisahkan dengan pulau Sumatera oleh
Selat
Sunda dan
di bagian timur pulau Jawa dipisahkan dengan pulau Bali oleh Selat
Bali.
Hutan di pulau
Jawa tidak selebat hutan tropik di pulau Sumatera dan pulau
Kalimantan dan areal hutan dipulau Jawa semakin sempit oleh karena
desakan jumlah populasi di pulau Jawa yang semakin padat dan umumnya
merupakan hutan
tersier dan
sedikit hutan
sekunder .
Kota-kota besar dan kota industri di Indonesia sebagian besar berada
di pulau ini dan ibukota Republik Indonesia, Jakarta, terletak di
pulau Jawa. Secara geologik, pulau Jawa merupakan kawasanepisentrum
gempa bumi
karena
dilintasi oleh patahan
kerak bumi lanjutan
patahan kerak bumi dari pulau Sumatera, yang berada dilepas pantai
selatan pulau Jawa.
Saat ini pulau
Jawa secara administratif pemerintahan terbagi atas 6 provinsi yaitu:
Banten,
Daerah
Khusus Ibukota Jakarta,
Jawa
Barat,
Jawa
Tengah,
Daerah
Istimewa - Yogyakarta,
dan Jawa
Timur.
Pulau
Sulawesi
Pulau Sulawesi,
merupakan pulau yang terpisah dari Kepulauan Sunda Besar bila ditilik
dari kehidupan flora dan fauna oleh karena garis
Wallace berada
di sepanjang Selat
Makassar,
yang memisahkan pulau Sulawesi dari kelompok Kepulauan Sunda Besar di
zaman es. Pulau Sulawesi merupakan gabungan dari 4 jazirah
yang
memanjang, dengan barisan pegunungan berapi aktif memenuhi lengan
jazirah, yang beberapa di antaranya mencapai ketinggian di atas 3.000
meter di atas permukaan laut; tanah subur, ditutupi oleh hutan
tropik lebat
(primer dan sekunder).
Sulawesi
dilintasi garis katulistiwa
di
bagian seperempat utara pulau sehingga sebagian besar wilayah pulau
Sulawesi berada di belahan bumi selatan. Di bagian utara, Sulawesi
dipisahkan dengan pulau Mindanao
-
Filipina
oleh
Laut
Sulawesi dan
di bagian selatan pulau dibatasi oleh Laut
Flores.
Di bagian barat pulau Sulawesi dipisahkan dengan pulau Kalimantan
oleh Selat
Makassar,
suatu selat dengan kedalaman laut yang sangat dalam dan arus bawah
laut yang kuat. Di bagian timur, pulau Sulawesi dipisahkan dengan
wilayah geografis Kepulauan Maluku dan Irian oleh Laut
Banda.
Pulau Sulawesi
merupakan habitat banyak satwa langka dan satwa khas Sulawesi; di
antaranya Anoa,
Babi
Rusa ,
kera
Tarsius .
Secara geologik pulau Sulawesi sangat labil secara karena dilintasi
patahan kerak bumi lempeng Pasifik dan merupakan titik tumbukan
antara Lempeng Asia, Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik.
Saat ini pulau
Sulawesi secara administratif pemerintahan terbagi atas 6 provinsi
yaitu:
Kepulauan
Sunda Kecil
Kepulauan Sunda
Kecil merupakan gugusan pulau-pulau lebih kecil membujur di selatan
katulistiwa dari pulau Bali
di
bagian batas ujung barat Kepulauan
Sunda Kecil,
berturut-turut ke timur adalah, pulau Lombok,
pulau Sumbawa,
pulau Flores,
pulau Solor
,
pulau Alor;
dan sedikit ke arah selatan yaitu pulau Sumba,
pulau Timor
dan
pulau Sawu
yang
merupakan titik terselatan gugusan Kepulauan Sunda Kecil.
Kepulauan Sunda
Kecil merupakan barisan gunung berapi aktif dengan tinggi sekitar
2.000 sampai 3.700 meter di atas permukaan laut. Diantaranya yang
terkenal adalah Gunung
Agung di
Bali,Gunung
Rinjani di
Lombok, Gunung
Tambora di
Sumbawa dan Gunung
Lewotobi di
Flores. Kesuburan tanah di Kepulauan Sunda Kecil sangat bervariasi
dari sangat subur di Pulau
Bali hingga
kering tandus di Pulau
Timor.
Di bagian utara gugus kepulauan dibatasi oleh Laut
Flores dan
Laut
Banda dan
di selatan gugus kepulauan ini dibatasi oleh Samudera
Hindia.
Di bagian barat Kepulauan Sunda Kecil dipisahkan dengan pulau Jawa
oleh Selat
Bali dan
di bagian timur, berbatasan dengan Kepulauan Maluku dan Irian
(dipisahkan oleh Laut
Banda)
dan dengan Timor
Leste berbatasan
darat di pulau Timor.
Berdasarkan
kehidupan flora dan fauna maka sebenarnya pulau Bali masih termasuk
Kepulauan Sunda Besar karena garis Wallace dari Selat Makassar di
utara melintasi Selat
Lombok ke
selatan, memisahkan pulau Bali dengan gugusan Kepulauan Sunda Kecil
lainnya di zaman es.
Hutan di
Kepulauan Sunda Kecil sangat sedikit, bahkan semakin ke timur gugus
pulau maka hutan telah berganti dengan sabana;
demikian juga kepadatan populasi di Kepulauan Sunda kecil sangat
bervariasi, dari sangat padat di pulau Bali dan semakin ke timur
gugus pulau maka kepadatan penduduk semakin jarang. Secara geologik,
kawasan Sunda Kecil juga termasuk labil karena dilintasi oleh patahan
kerak bumi di
selatan gugusan Kepulauan Sunda Kecil yang merupakan lanjutan patahan
kerak bumi diselatan pulau Jawa. Komodo,
reptilia terbesar di dunia terdapat di pulau Komodo, salah satu pulau
di kepulauan Sunda kecil. Danau
Tiga Warna,
merupakan kawasan yang sangat unik juga terdapat di Kepulauan Sunda
Kecil, yaitu di Pulau
Flores.
Saat ini secara
administratif pemerintahan Kepulauan Sunda kecil dibagi atas 3
provinsi yaitu: *Bali,
Nusa
Tenggara Barat dan
Nusa
Tenggara Timur.
Kepulauan
Maluku dan Irian
Kepulauan Maluku
dan Irian, terdiri dari 1 pulau besar yaitu pulau
Irian dan
beberapa pulau sedang seperti pulau
Halmahera,
pulau
Seram,
pulau
Buru dan
Kepulauan
Kei dan
Tanimbar
serta
ribuan pulau-pulau kecil lainnya baik berpenghuni maupun tidak. Garis
Weber memisahkan
kawasan ini atas dua bagian yaitu Irian dan Australia
dengan
kepulauan
Maluku sehingga
di kepulauan Maluku, flora dan fauna peralihan sedangkan di Irian,
flora dan fauna Australia.
Sebagian besar
kawasan ini tertutup hutan
tropik primer dan
sekunder yang lebat, kecuali di kepulauan Tanimbar dan Aru merupakan
semak dan sabana.
Gunung berapi yang tertinggi di kepulauan Maluku adalah Gunung
Binaiya,
setinggi 3.039 meter; sedangkan di pulau Irian pegunungan berapi
aktif memlintang dari barat ke timur pulau, gunung yang tertinggi
adalah Puncak
Jaya setinggi
5.030 meter di atas permukaan laut.
Pulau Irian juga
merupakan pulau dengan kepadatan penduduk yang paling jarang di
Indonesia, yaitu sekitar 2 orang per kilometer persegi. Secara
geologik, kawasan Maluku dan Irian juga termasuk sangat labil karena
merupakan titik pertemuan tumbukan ketiga lempeng kerak bumi, Lempeng
Asia, Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik. Palung
laut terdalam
di Indonesia terdapat di kawasan ini, yaitu Palung
Laut Banda ,
kedalaman sekitar 6.500 meter dibawah permukaan laut.
Saat ini secara
administratif pemerintahan Kepulauan Maluku dan Irian dibagi atas:
Iklim
Indonesia
mempunyai iklim
tropik basah yang
dipengaruhi oleh angin
monsun barat
dan monsun timur. Dari bulan November hingga Mei, angin bertiup dari
arah Utara Barat Laut membawa banyak uap air dan hujan di kawasan
Indonesia; dari Juni hingga Oktober angin bertiup dari Selatan
Tenggara kering, membawa sedikit uap air. Suhu udara di dataran
rendah Indonesia berkisar antara 23 derajat Celsius sampai 28 derajat
Celsius sepanjang tahun.
Namun
suhu juga sangat bevariasi; dari rata-rata mendekati 40 derajat
Celsius pada musim kemarau di lembah
Palu -
Sulawesi dan di pulau Timor sampai di bawah 0 derajat Celsius di
Pegunungan
Jayawijaya -
Irian. Terdapat salju abadi di puncak-puncak pegunungan di Irian:
Puncak Trikora (Mt. Wilhelmina - 4730 m) dan Puncak Jaya (Mt.
Carstenz, 5030 m).
Curah
hujan di Indonesia rata-rata 1.600 milimeter setahun, namun juga
sangat bervariasi; dari lebih dari 7000 milimeter setahun sampai
sekitar 500 milimeter setahun di daerah Palu dan Timor. Daerah yang
curah hujannya rata-rata tinggi sepanjang tahun adalah Aceh, Sumatera
Barat, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Bengkulu, sebagian Jawa barat,
Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Maluku Utara dandelta
Mamberamo di
Irian.
Setiap
3 sampai 5 tahun sekali sering terjadi El-Nino
yaitu
gejala penyimpangan cuaca yang menyebabkan musim kering yang panjang
dan musim hujan yang singkat. Setelah El Nino biasanya diikuti oleh
La Nina yang berakibat musim hujan yang lebat dan lebih panjang dari
biasanya. Kekuatan El Nino berbeda-beda tergantung dari berbagai
macam faktor, antara lain indeks Osilasi selatan atau Southern
Oscillation .
Data-data
geografis
Wilayah:
total
darat: 1.922.570 km²
daratan non-air: 1.829.570
km²
daratan berair: 93.000 km²
lautan: 3.257.483
km²
Garis
batas negara: SQZtotal:
2.830
km: Malaysia
1.782
km, Papua
Nugini 820
km, Timor
Leste 228
kmNegara
tetangga yang tidak berbatasan darat:
india
di
barat laut Aceh, Australia,
Singapura,
Filipina,
Vietnam,
Thailand,
Brunei
Darussalam,
Kamboja,
Thailand,
Birma,
Palau
Garis
pantai: 54.716 km
Klaim
kelautan: diukur
dari garis dasar kepulauan yang diklaimzona
ekonomi khusus: 200
mil
laut
laut
yang merupakan wilayah negara: 12
mil laut
Cuaca:
tropis; panas, lembap; sedikit lebih sejuk di dataran tinggi
Dataran:
kebanyakan dataran rendah di pesisir; pulau-pulau yang lebih
besar mempunyai pegunungan di pedalaman
Tertinggi
& terendah:
titik
terendah: Samudra
Hindia 0 mtitik
tertinggi:
Puncak
Jaya 5.030
m
Sumber
daya alam:
minyak
tanah,
kayu,
gas
alam
, kuningan,
timah,
bauksit,
tembaga,
tanah yang subur, batu
bara,
emas,
perak
Kegunaan
tanah:
tanah yang subur: 9,9%
tanaman permanen:
7,2%
lainnya: 82,9% (perk. 1998)
Wilayah
yang diairi: 48.150 km² (perk. 1998)
Lingkungan
- masalah saat ini:
penebangan
hutan secara
liar/pembalakan hutan; polusi
air
dari limbah industri dan pertambangan; polusi udara di daerak
perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di
dunia); asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan
permanen/tidak dapat dipadamkan; perambahan suaka alam/suaka
margasatwa; perburuan liar, perdagangan dan pembasmian hewan liar
yang dilindungi; penghancuran terumbu karang; pembuangan sampah
B3/radioaktif dari negara maju; pembuangan sampah tanpa
pemisahan/pengolahan; semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur.
Lingkungan
- persetujuan internasional:
bagian
dari: Biodiversitas,
Perubahan Iklim, Desertifikasi, Spesies yang Terancam, Sampah
Berbahaya, Hukum Laut, Larangan Ujicoba Nuklir, Perlindungan Lapisan
Ozon, Polusi Kapal, Perkayuan Tropis 83, Perkayuan Tropis 94, Dataran
basahditanda
tangani, namun belum diratifikasi: Perubahan
Iklim - Protokol
Kyoto,
Pelindungan Kehidupan Laut
Geografi
– catatan: di
kepulauan yang terdiri dari sekitar 17.504 pulau
(6.000
dihuni); dilintasi katulistiwa;
di sepanjang jalur pelayaran utama dari Samudra Hindia ke Samudra
Pasifik
MATA
PENCAHARIAN MASYARAKAT INDONESIA
Mata
pencaharian penduduk yang memiliki corak sederhana biasanya sangat
berhubungan dengan pemanfaatan lahan dan sumber daya alam. Contohnya
pertanian, perkebunan, dan peternakan. Sementara, mata pencaharian
penduduk yang memiliki corak modern biasanya lebih mendekati
sektor-sektor yang tidak terlalu berhubungan dengan pemanfaatan lahan
dan sumber daya alam seperti jasa, transportasi, dan pariwisata.
Selanjutnya kita akan mempelajari beberapa pola kegiatan ekonomi
penduduk di Indonesia yang berkaitan dengan pemanfaatan lahan.
1.
Pertanian
Pertanian merupakan usaha pengolahan tanah untuk
pembudidayaan tanaman pangan. Masyarakat agraris mengandalkan sektor
pertanian sebagai mata pencaharian utamanya. Berdasarkan bentuknya,
pertanian dapat dibedakan sebagai berikut.
a.
Persawahan
Persawahan merupakan pertanian tetap (tidak
berpindah) yang menggunakan lahan basah yang diairi secara teratur.
Tanaman yang biasanya ditanam pada persawahan adalah padi.
Berdasarkan cara pengairannya, persawahan dapat dibedakan menjadi
tiga macam, yaitu sebagai berikut.
1) Persawahan irigasi,
yakni persawahan yang menggu-nakan sistem pengairan tetap dan teratur
dengan membangun saluran pengairan yang mengambil sumber air dari
sungai atau danau atau dikenal dengan istilah irigasi.
2)
Persawahan lebak yaitu persawahan yang berada di kanan kiri
sungai-sungai yang besar. Sistem pengairannya mengandalkan air sungai
yang ada.
3) Persawahan tadah hujan, yakni persawahan yang
sistem pengairannya mengandalkan air hujan atau tergantung pada curah
hujan. Pada musim kemarau, biasanya lahan ditanami tanaman-tanaman
palawija.
4) Persawahan pasang-surut, yakni persawahan yang
sistem pengairannya memanfaatkan air muara atau rawa yang pasang.
Oleh karena itu, persawahan ini biasanya ditemukan di kawasan pantai
atau sungai besar yang landai dan memiliki lahan pasang surut.
b.
Tegalan
Selain persawahan, usaha pengolahan tanah untuk
pembudidayaan tanaman pangan dapat juga dilakukan dengan menggunakan
lahan kering yang disebut dengan tegalan. Tegalan berlokasi pada
lahan yang tetap, tidak berpindah-pindah. Tanaman-tanaman yang
ditanam pada tegalan biasanya lebih beragam dibandingkan ladang.
c.
Perladangan
Selain dilakukan secara menetap, pertanian juga
bisa dilakukan secara berpindah-pindah yang disebut dengan
perladangan. Perladangan merupakan usaha pengolahan tanah untuk
pembudidayaan tanaman pangan dengan cara berpindah-pindah (nomaden)
untuk mencari lahan-lahan kosong yang bertanah subur. Lahan yang
digunakan dalam perladangan biasanya merupakan lahan kering. Selain
berpindah-pindah, pertanian ladang juga belum mengenal sistem
irigasi, pengolahan tanah, dan pemupukan. Perladangan biasanya
dilakukan penduduk dengan cara membabat pepohonan pada lahan yang ada
di hutan dan kemudian ditanami dengan tanaman-tanaman tertentu.
Tanaman yang biasa ditanam di ladang antara lain tanamantanaman
palawija, padi huma, umbi-umbian, dan lainnya.
Perladangan
kurang baik bagi kelestarian hutan, bila berlangsung secara
terus-menerus dapat membuat hutan menjadi gundul sehingga tanah mudah
terkena erosi. Sistem pertanian ladang atau petani nomaden banyak
dijumpai di daerah-daerah yang masih mempunyai kawasan hutan yang
luas seperti Kalimantan, Sumatra, dan Papua.
2.
Perkebunan
Pernahkah kamu mengunjungi atau melihat
perkebunan the atau kelapa sawit? Bagaimana luas perkebunan itu
menurutmu? Tanaman yang ditanam pada perkebunan tidak terbatas pada
tanaman pangan utama, namun juga berbagai jenis tanaman pangan
tambahan semacam buah-buahan dan sayur-sayuran. Beberapa jenis
tanaman yang diperlukan dalam industri juga biasanya ditanam di
perkebunan, misalnya kapas, kelapa sawit, tembakau, dan
sebagainya.
Perkebunan dapat dijalankan pada lahan yang sempit
seperti pekarangan rumah maupun luas yang memerlukan modal besar.
3.
Peternakan
Usaha pembudidayaan hewan-hewan darat yang
diperlukan oleh manusia, baik untuk dikonsumsi, maupun untuk tujuan
lainnya dinamakan peternakan. Faktor-faktor yang mendorong usaha
peternakan di Indonesia antara lain sebagai berikut.
a.
Mempunyai padang rumput yang luas.
b. Iklimnya cocok untuk
persyaratan hidup ternak.
c. Memperluas lapangan kerja di
bidang peternakan.
d. Dapat diambil bermacam-macam manfaat,
seperti dimanfaatkan tenaganya, daging, kulit, susu, dan kotorannya
untuk pupuk pertanian.
Peternakan biasanya merupakan mata
pencaharian sampingan dari penduduk yang menjalankan usaha pertanian.
Berdasarkan jenis hewan yang diternakkan, peternakan dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yakni peternakan hewan besar, peternakan hewan
kecil, dan peternakan hewan unggas.
a. Peternakan Hewan
Besar
Peternakan jenis ini membudidayakan hewan-hewan bertubuh
besar, seperti sapi, kuda, dan kerbau. Ternak hewan-hewan bertubuh
besar diambil manfaatnya dalam bentuk susu, daging, kulit, dan
tenaganya sebagai alat transportasi. Selain itu, kotorannya dapat
digunakan sebagai pupuk alamiah yang diperlukan dalam usaha pertanian
dan perkebunan.
b. Peternakan Hewan Kecil
Peternakan
hewan kecil membudidayakan hewan-hewan bertubuh kecil, seperti babi,
kambing, domba, kelinci, dan lainnya. Manfaat beternak hewan-hewan
kecil adalah untuk diambil susu, daging, dan kulitnya.
c.
Peternakan Hewan Unggas
Ayam, bebek, angsa, itik, dan puyuh
merupakan beberapa contoh hewan unggas yang banyak dibudidayakan oleh
masyarakat. Manfaat beternak hewan-hewan unggas adalah untuk diambil
daging, telur, bulu, atau sebagai penghibur untuk dinikmati suara
atau keindahannya.
4. Perikanan
Negara kita kaya
akan potensi perikanan. Selain memiliki laut yang luas dan garis
pantai yang panjang, Indonesia juga memiliki sumber air darat yang
melimpah. Semua potensi tersebut dapat digunakan untuk mendukung
sektor perikanan.
Berdasarkan jenis perairannya, usaha
perikanan dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Perikanan
Darat
Perikanan darat merupakan usaha pembudidayaan atau
penangkapan ikan yang dilakukan di daratan. Pembudidayaan perikanan
darat dapat dilakukan di tambak, keramba, kolam, empang, dan lainnya.
Perikanan darat dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
1)
Perikanan air payau, dilakukan di tepi-tepi pantai yang datar dalam
bentuk tambak atau empang. Jenis ikan yang diusahakan adalah udang
dan bandeng.
2) Perikanan air tawar, meliputi perikanan di
sawah, kolam, danau, sungai, dan keramba. Jenis-jenis ikan yang
diusahakan adalah ikan mas, nila, lele, gurami.
b. Perikanan
Laut
Usaha pembudidayaan atau penangkapan hewan-hewan laut
disebut dengan perikanan laut. Penangkapan hewan-hewan laut biasanya
dilakukan oleh penduduk yang tinggal di kawasan pesisir. Nelayan
biasanya menangkap hewan-hewan laut di kawasan laut-laut dangkal atau
zona neritik. Secara tradisional, para nelayan biasanya menggunakan
perahuperahu kecil. Penangkapan besar-besaran biasanya menggunakan
perahu motor yang besar. Jenis peralatan yang digunakan untuk
menangkap ikan sangat beragam, misalnya pancing, jala, jaring, sero,
dan lainnya. Potensi perikanan laut Indonesia sangat besar, karena
hampir 60% wilayah Indonesia merupakan perairan laut. Jenis ikan yang
dihasilkan antara lain tongkol, cucut, biawak, dan tuna.
Pusat
perikanan laut di Indonesia adalah:
1) Bagan Siapi-api (Riau)
merupakan pelabuhan ikan terbesar di Indonesia.
2) Cilacap dan
Tegal (Jawa Tengah)
3) Muncar (Banyuwangi, Jawa Timur)
4)
Airtembaga (Sulawesi Utara).
Hasil penangkapan ikan, baik
perikanan darat atau laut perlu diawetkan agar dapat bertahan lama.
Cara-cara yang bisa dilakukan antara lain pendinginan, penggaraman,
pemindangan, pengasapan, dan pengalengan.
5. Kehutanan
Lebih
dari 50% kawasan darat di Indonesia adalah hutan. Hutan merupakan
kawasan yang ditumbuhi beragam jenis pohon. Di kawasan hutan,
biasanya tinggal berbagai jenis binatang yang menggantungkan
kehidupannya pada hasil-hasil hutan. Sebagai negara yang berada di
lintang khatulistiwa, Indonesia memiliki banyak hutan karena curah
hujan yang tinggi.
Hutan di Indonesia dapat dibedakan menjadi
beberapa macam, antara lain sebagai berikut.
a. Berdasarkan
Asalnya atau Terjadinya Hutan
1) Hutan alami, yaitu hutan yang
tumbuh secara almiah. Contoh: hutan rimba.
2) Hutan buatan,
yaitu hutan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk diambil hasil
kayunya untuk industri. Contoh: hutan karet dan hutan jati.
b.
Berdasarkan Jenis Tanamannya
1) Hutan homogen, yaitu hutan
yang hanya terdiri atas satu jenis tanaman saja. Contoh: hutan jati
dan hutan pinus.
2) Hutan heterogen, yaitu hutan yang terdiri
atas bermacammacam jenis tanaman, biasanya merupakan hutan alami.
c.
Berdasarkan Fungsi atau Manfaatnya
1) Hutan produksi, yaitu
hutan yang ditanam untuk dimanfaatkan kayunya, getahnya, dan
sebagainya. Contoh hutan jati, hutan pinus, dan hutan karet.
2)
Hutan lindung, yaitu hutan yang difungsikan untuk melindungi tanah
dari erosi dan untuk konservasi hutan. Hutan ini banyak dijumpai di
pegunungan atau lerenglereng bukit.
3) Hutan suaka, yaitu
hutan yang difungsikan untuk melindungi jenis tumbuhan (cagar alam)
dan jenis hewan tertentu (suaka margasatwa). Contoh: Kebun Raya Bogor
dan Ujung Kulon (badak bercula satu).
4) Hutan wisata, yaitu
hutan yang difungsikan untuk wisata dan rekreasi.
Secara umum
fungsi dan manfaat hutan dapat dikelompokkan menjadi empat yaitu
sebagai berikut.
a. Fungsi hidrologis yaitu dapat menyimpan
cadangan air.
b. Fungsi ekonomis yaitu dapat diambil hasilnya
untuk kegiatan produksi sehingga mendatangkan devisa bagi negara.
c.
Fungsi klimatologis yaitu dapat mengatur cuaca atau iklim dan
menyegarkan udara.
d. Fungsi orologis yaitu untuk menjaga
keseimbangan lingkungan hidup.
Oleh karena begitu pentingnya
fungsi hutan bagi kehidupan, maka kelestariannya perlu dijaga dari
kerusakan, baik dari kebakaran hutan dan penebangan hutan secara liar
(ilegal logging).
6. Pertambangan
Pertambangan
dilakukan manusia dengan menggali, mengambil, dan mengolah sumber
daya alam yang terdapat di perut bumi untuk memenuhi sebagian
kebutuhan manusia. Kegiatan pertambangan tidak terbatas pada upaya
penggalian dan pengambilan saja, namun juga meliputi upaya-upaya
pengolahan sumber daya tersebut untuk dijadikan barang setengah jadi
sebagai bahan dasar industri.
Secara garis besar barang
tambang dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sebagai berikut.
a.
Berdasarkan manfaat atau kegunaannya, barang tambang dapat dibedakan
ke dalam tiga golongan.
1) Golongan A, yaitu barang tambang
strategis dan penting untuk perekonomian negara. Contohnya minyak
bumi, batubara, gas alam, bijih besi, tembaga, dan nikel.
2)
Golongan B, yaitu barang tambang yang vital dan penting bagi
kehidupan orang banyak atau penting untuk hajat hidup orang banyak.
Contohnya emas, perak, belerang, fosfat, dan mangan.
3)
Golongan C, yaitu barang tambang yang secara langsung digunakan untuk
bahan keperluan industri. Contohnya batu gamping, kaolin, marmer,
gips, dan batu apung.
b. Berdasarkan bentuknya, barang tambang
dikelompokkan sebagai berikut.
1) Barang tambang berbentuk
energi, yaitu barang tambang yang dapat menghasilkan tenaga atau
energi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia. Contohnya minyak bumi,
batubara, gas alam, dan uranium.
2) Barang tambang berbentuk
mineral logam. Contohnya timah, tembaga, bijih besi, emas, perak, dan
nikel.
3) Barang tambang berbentuk mineral bukan logam.
Contohnya intan, belerang, gamping, marmer, pasir kwarsa, dan
fosfat.
Selain dari pengelompokan di atas, barang tambang
dapat dikelompokkan berdasarkan bahan asal pembentukannya yaitu
mineral organik dan mineral anorganik. Mineral organik yaitu mineral
yang berasal dari sisa makhluk hidup misalnya gas alam, minyak bumi,
dan batubara. Mineral anorganik yaitu mineral yang berasal dari
sisa-sisa bahan anorganik misalnya kaolin,
batu, pasir kwarsa,
yodium. Adapun mineral logam bukan berasal dari organik ataupun
anorganik.
Untuk mendapatkan barang tambang yang masih
terdapat di alam perlu dilakukan beberapa tahapan. Tahap pertama
adalah eksplorasi yaitu melakukan kegiatan penyelidikan dan
penelitian pada suatu daerah yang diperkirakan mengandung barang
tambang tertentu. Tahap selanjutnya adalah eksploitasi yaitu tahap
pengambilan atau penambangan barang tambang di dalam bumi. Wilayah
Indonesia sangat kaya akan potensi sumber daya alam. Namun begitu,
belum semua potensi yang dimiliki telah dipergunakan secara
maksimal.
7. Perindustrian
Perindustrian merupakan
usaha manusia untuk mengubah bahan mentah atau barang setengah jadi
menjadi barang jadi. Bidang perindustrian merupakan bidang
pencaharian yang terus meningkat. Pemerintah Indonesia berupaya untuk
terus mendorong bidang perindustrian agar lebih maju, sehingga dapat
menampung banyak tenaga kerja. Berdasarkan besaran proses
produksinya, industri dapat digolongkan menjadi industri kecil,
industri menengah, dan industri besar.
a. Industri
Kecil
Industri kecil merupakan kegiatan industri dalam skala
terbatas. Jenis industri ini biasanya berbasis pada rumah tangga.
Jumlah tenaga kerjanya pun terbatas dan teknologi yang digunakan
dalam industri ini tidak terlalu kompleks. Contohnya antara lain
rumah batik, pembuatan makanan ringan, pembuatan anyam-anyaman, dan
sebagainya.
b. Industri Menengah
Industri menengah
merupakan kegiatan industri yang tidak berbasis pada rumah tangga.
Jumlah tenaga kerjanya lebih banyak dari industri kecil dan teknologi
yang digunakan dalam industri ini sudah mulai melibatkan mesin-mesin
dalam jumlah terbatas. Contohnya antara lain industri percetakan,
konfeksi, dan penggergajian kayu.
c. Industri Besar
Industri
besar kegiatannya dalam skala besar. Jenis industri ini memerlukan
modal besar, dengan jumlah tenaga kerja sangat banyak, dan teknologi
yang digunakan sangat kompleks yaitu melibatkan mesin-mesin berukuran
besar dalam jumlah banyak. Contohindustri besar adalah pembuatan
mobil, pesawat terbang, dan pengolahan besi.
8.
Pariwisata
Pariwisata dapat diartikan sebagai perjalanan
dengan tujuan rekreasi. Mata pencaharian di sektor pariwisata beragam
jenisnya, antara lain berupa penjualan jasa sebagai pemandu (guide),
penyedia penginapan (akomodasi), hingga agen perjalanan. Indonesia
merupakan negara yang memiliki banyak kawasan dan potensi pariwisata.
Keindahan alam Indonesia sangat terkenal hingga ke berbagai negara.
Namun, masih sedikit penduduk Indonesia yang bekerja di bidang
pariwisata.
9. Transportasi dan Jasa
Jasa merupakan
usaha manusia untuk membantu manusia lainnya dalam mencapai atau
melaksanakan sesuatu. Sementara itu, transportasi merupakan kegiatan
pemindahan barang atau manusia dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Pencaharian penduduk dalam bidang ini pun sangat beragam. Bidang jasa
dan transportasi terutama menjadi pilihan pencaharian masyarakat
perkotaan. Beberapa contohnya antara lain adalah pekerjaan sebagai
penerjemah, penyewaan barang, pengemudi, pilot, masinis, dan
sebagainya.
10.Perdagangan
Perdagangan dilakukan
untuk menyalurkan dan memasarkan barang jadi dari produsen pada
konsumen. Perdagangan diperlukan karena adanya perbedaan jumlah
barang atau komoditi tertentu antara suatu kawasan dengan kawasan
lain. Berdasarkan besaran dan jenis barang, perdagangan dapat
dikelompokkan menjadi perdagangan kecil, perdagangan menengah, dan
perdagangan besar. Perdagangan kecil, kegiatannya berupa penyaluran
barang langsung kepada pembeli (eceran). Perdagangan menengah
kegiatannya berupa penyaluran barang dari pedagang besar pada
pedagang kecil sehingga tidak melibatkan konsumen. Perdagangan besar
kegiatan melibatkan produsen barang atau pemilik barang dalam jumlah
besar dengan para pedagang menengah.
SUMBER
DAYA MANUSIA
Laju
pertumbuhan penduduk
Berdasarkan
Sensus Penduduk 2010, jumlah penduduk Indonesia sudah mencapai 237,6
juta jiwa atau bertambah 32,5 juta jiwa sejak tahun 2000. Artinya,
setiap tahun selama periode 1990-2000, jumlah penduduk bertambah
3,25 juta jiwa. Jika di alokasikan ke setiap bulan maka setiap
bulannya penduduk Indonesia bertambah sebanyak 270.833 jiwa atau
sebesar 0,27 juta jiwa.
Jumlah
penduduk Indonesia dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan
dengan laju pertumbuhan yang tinggi pula. Jumlah penduduk Indoneesia
dari tahun 1971-2010 serta pertumbuhannya adalah sebagai berikut
:
Jumlah Penduduk Indonesia Berdasarkan Sensus Penduduk Tahun
1971, 1980, 1990,2000 dan 2010 (Juta Jiwa)
Tahun
1971 1980 1990 2000 2010
Jumlah Penduduk119,2 147,5 179,4 205,1
237,6*
Keterangan:
Jumlah penduduk tahun 2010 yang disajikan ini merupakan data
sementara hasil SP2010 yang dibacakan oleh Presiden SBY dalam pidato
kenegaraan 16 agustus 2010.
Data
final hasil SP2010 kemungkionan besar baru di lansir tahun 2011
Laju
Pertumbuhan Pertumbuhan Penduduk Indonesia Tahun 1971-2010
(Persen)
Periode 1971-1980 1980-1990 1990-2000 2000-2010
Laju
Pertumbuhan 2,30 1,97 1,49 1,48*
Keterangan:
pertumbuhan penduduk sementara
Laju
pertumbuhan penduduk Indonesia tahun 2000-2010 sebesar 1,48 persen
pertahun. Artinya bahwa setiap tahunnya antara tahun 2000 sampai 2010
jumlah penduduk Indoneisa bertambah sebesar 1,48 persennya.
Dengan
jumlah penduduk sebesar 237,6 juta jiwa tersebut, membuat Indonesia
tetap bercokol sebagai negara berpenduduk terbanyak setelah RRC,
India dan Amerika Serikat.
Semakin
banyak pertumbuhan penduduk di Indonesia namun tak sejalan dengan
pertumbuhan pembangunan di Indonesia sendiri. Sehingga menambah
tingkat kemiskinan di Indonesia. Seharusnya pemerintah menyeimbangi
tingkat pertumbuhan penduduknya dengan pertumbuhan pembangunan itu
sendiri. Sehingga tingkat kemiskinan di Indonesia paling tidak
sedikit dapat teratasi.
Penyebaran
Penduduk
Penyebaran
penduduk dapatlah diartikan pindahnya penduduk dari satu tempat ke
tempat lain oleh apapun sebabnya, yang akan mengakibatkan terjadinya
perubahan penduduk. Prosesnya dengan imigrasi atau emigrasi dan
transmigrasi.
Penyebaran
penduduk juga tidak terlepas dari konsep tentang kemajuan masyarakat
atau kemajuan kebudayaan manusia yang dengan lambat berkembang dari
bentuk- bentuk bersahaja ke bentuk- bentuk yang kompleks. Mulai dari
tingkat masyarakat berburu atau tingkat liar (savage), tingkat
beternak atau tingkat barbar (barbarism), dan tingkat pertanian
ketika berkembang peradaban (civilization). Dengan perkembangan
kebudayaan ini otomatis akan terjadi penyebaran penduduk yang erat
hubungannya dengan faktor ekologis. Bilamana menemukan daerah subur,
disitu peradaban akan berkembang dan penduduk menetap. Contoh daerah
Euphrat dan Tigris merupakan lembah yang pernah dialami penduduk
yang cukup padat.
Kalau
dilihat secara umum, terjadinya migrasi-migrasi itu ada yang lambat,
otomatis, cepat dan mendadak. Hal ini sejajar dengan perkembangan
makhluk manusia yang selalu membanyak jumlahnya dan menginginkan
tempat-tempat yang baru di muka bumi.
Kalau
melihat rekontruksi W. Howells Nampak bahwa migrasi-migrasi besar
penduduk dunia antara 80.000 sM sampai 1.000 sM cenderung menyusuri
pantai- pantai di setiap benua dan membuat garis spiral dengan arah
ke pedalaman.