Selasa, 22 April 2014

Tugas Softkill B.Inggris 2

Question
I. In the following sentences supply the articles (aan or the) if they are necessary. If no article is necessary, write Ø.
1. Jason’s father bought him _____ bicycle that he had wanted for his birthday.
2. _____ Statue of Liberty was a gift of friendship from _____ France to _____ United States.
3. Rita is studying _____ English and _____ math this semester.
4. _____ judged asked ______ witness to tell the truth.
5. Please give me _____ cup of _____  coffee with _____ cream and _____ sugar.
6. _____ big books on _____ table are for my history class.
7. When you go to _____ store, please buy _____ bottle of _____ chocolate milk and _____ dozen oranges.
8. There are only_____ seats left for ______ tonight’s musical at ______ University.
9. John and Mercy went to ____ school yesterday and then studied in _____ library before returning home.
10. What did you eat for _____ breakfast this morning?
11. Rita plays _____ violin and her sister plays _____ guitar.
12. While we were in _____ Alaska, we saw _____ Eskimo village.
13. ____ chair that you are sitting is broken.
14. On our trip to _____ Spain, we crossed _____ Atlantic Ocean.
15. Phil cannot go to ____ movies tonight because he has to write _____ essay.

II. Fill in the blanks with the appropriate form of other.
1. This pen isn’t working. Please give me _______
2. If you’re still thirsty, I’ll make ________ pot of coffee.
3. This dictionary has a page missing. Please give me _________
4. He doesn’t need those books. He needs ___________
5. There are thirty people in the room. Twenty are from Latin America and ___________ are from ___________ countries.
6. Six people are in the store. Two were buying meat. ___________ was looking at magazines. ___________ was eating a candy bar. ____________ were walking around looking for more food.
7. This glass of milk is sour. __________ glass of milk is sour too.
8. The army was practicing its drills. One group was doing artillery practice. ________ was marching; __________ was at attention; and _________ was practicing combat tactics.
9. There are seven students from Japan. ____________ are from Iran, and _________ are from ___________ places.
10. We looked at cars today. The first two we far too expensive, but _________ ones were reasonably priced.

Answer :
I
1. The
2. The - Ø - the
3. Ø - Ø
4. The - the
5. A - Ø - Ø - Ø
6. The - the
7. The - a - Ø - a
8. Ø - Ø - the
9. The - the
10. Ø

II
1. Another
2. Another
3. Another
4. Others
5. The others - other
6. Another - another - the others
7. The other
8. Another - another - another
9. Others - the others - other
10. The other

Complete Answer :
I
1. Jason’s father bought him the bicycle that he had wanted for his birthday.
2.  The Statue of Liberty was a gift of friendship from France to The United States.
3. Rita is studying English and Math this semester.
4.  The judged asked the witness to tell the truth.
5. Please give me a cup of coffee with cream and sugar.
6. The big books on the table are for my history class.
7. When you go to the store, please buy a bottle ochocolate milk and a dozen oranges.
8. There are only seats left for tonight’s musical at the University.
9. John and Mercy went to the school yesterday and then studied in the library before returning
Home.
10. What did you eat for breakfast this morning?

II
 1. This pen isn’t working. Please give me another.
 2. If you’re still thirsty, I’ll make another pot of coffee.
 3. This dictionary has a page missing. Please give me another.
 4. He doesn’t need those books. He needs others.
 5. There are thirty people in the room. Twenty are from Latin America and the others are        from other countries.
 6. Six people are in the store. Two were buying meat. Another was looking at magazines.
                     Another was eating a candy bar. The others were walking around looking for more food.
 7. This glass of milk is sour.  The other glass of milk is sour too.
 8. The army was practicing its drills. One group was doing artillery practice.  Another was
marching;  another was at attention; and another was practicing combat tactics.
                9. There are seven students from Japan. Others are from Iran, and the others are from
other places.
               10. We looked at cars today. The first two we far too expensive, but the other ones were
reasonably priced.

Senin, 17 Maret 2014

Personal Description

My name Vitriana muntoha , family and my friends call me Vetry . I was born in Kudus , dated 13 March 1994 . I live in Depok , I am the first child of two sisters . I elementary school in SDN . Cisalak pasar 1 , and continue SMP in TUGU IBU 2 , and continuing high schools in YAPEMRI , and collage at the UNIVERSITY GUNADARMA . My hobbies are swimming , basketball and reading novels . But now a hobby that I often do no reading novels . For me the novel was my friend at a time when I was feel badmood, lonely . Anyway novel is my moodbooster. My religion Christian , and my church in the area of Central Jakarta . I am a child of the couple Muntoha Subari and Yuniawati Tanudjaya . And I have one younger sister named Vidde Murti Dwi Hany who was sitting in the high school class 2 . When I was a kid, i aspires to be a pediatrician , because I really like kids, but unfortunately it was lost ideals and I finally chose to enter the world of accounting . Although at first I really did not understand accounting , But now I started to love it . Now I went to college and majored in accounting has entered the 6th semester . every time I go to college I use the motorcycle , because it's just a fast transportation and it takes a lot of time traveling . I'd love to work part-time when there is free time, but unfortunately I could not , because the class schedule is too crowded and also coupled with a very time-consuming lab . So I discouraged me to work part- time . Oiya .. Um .. I really like the teddy bear , I have a goodly many teddy bears . And I repeated almost every year , I always get a teddy bear gift . And according to my friend who can evoke the mood of my back just a teddy bear and a novel . Oiya .. I will also have pets at home namely a dog , I have 3 dogs at home . I named them Benji , Chimy & Coco , they also are one of my moodbooster when I 'm bored. Since I do not have a boyfriend then I just spend time with family , friends , and 3 pet me, and it was enough to make me happy . A few stories about me .. Thank you ..

Jumat, 29 November 2013

Karangan, Laporan dan Kerangka Ilmiah

KARANGAN ILMIAH

Timbangan Baku
Adalah penyajian karangan yang ditulis dalam bahasa yang baku menurut EYD yang terdapat pada KBBI

Ringkasan
Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa yang panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan adalah sari karangan tanpa hiasan. Ringkasan itu dapat merupakan ringkasan sebuah buku, bab, ataupun artikel. Fungsi sebuah ringkasan adalah memahami atau mengetahui sebuah buku atau karangan. Dengan membuat ringkasan, kita mempelajari cara seseorang menyusun pikirannya dalam gagasan-gagasan yang diatur dari gagasan yang besar menuju gagasan penunjang, melalui ringkasan kita dapat menangkap pokok pikiran dan tujuan penulis.

Timbangan Pustaka
Timbangan pustaka adalah menimbang atau menilai hasil-hasil penelitian yang telah Klasifikasi pembuatan resensi buku ilmiah yaitu ringkasan, deskripsi, kritik, Perbedaan karangan ragam standart dan non standart. Resensi buku lebih dikenal dengan istilah timbangan buku Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau ulasan buku secara tertulis yang mengemukakan pendapat seseorang tentang baik buruknya buku ditinjau dari berbagai sudut. Resensi dapat dilakukan oleh siapa saja.

LAPORAN ILMIAH

Macam - Macam Laporan Ilmiah
Untuk mengemukakan tentang macam laporan ilmiah, penjelasan Mukayat D. Brotowidjoyo1 sangatlah berarti. Mukayat melihat bahwa informasi yang disajikan dalam laporan itu dapat bermacam-macam. Kemungkinan isinya menyangkut pekerjaan yang sedang berlangsung atau yang sudah selesai atau menyangkut hasil uji atau analisis suatu varietas benda, sajian hasil penelitian atau penyidikan. Menurutnya, sulit untuk melakukan klasifi kasi mengingat bahwa berbagai laporan sangat variatif dan sifat-sifatnya tidak menentu. Walaupun demikian menurut Mukayat beberapa ahli condong untuk membagi macam-macam laporan tersebut.
*) Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
*) Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
*) Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
*) Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
*) Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan, penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara tetap menerbitkan laporan-laporan itu.

Dengan melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut, suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang ilmu.

Ciri - Ciri Laporan Ilmiah
Dari sudut pandang tujuannya, selera pembacanya, bentuk dan sifatnya, Mukayat berpendapat bahwa laporan itu berbeda dari prosa ilmiah lainnya dalam aspek-aspek berikut.
*) Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu.
Laporan dibuat atas permintaan atau perintah. Mungkin juga laporan itu diserahkan atas prakarsa penulis untuk mendapat kritik dari ahli-ahli terkemuka. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
*) Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah
Biasanya berupa laporan panjang yang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
*) Laporan itu bersifat sangat objektif
Maksudnya terutama untuk menyajikan fakta. Jika ditarik kesimpulan, kesimpulan itu berupa induksi berdasar atas bukti spesifi k. Jika dibuat suatu pujian atau rekomendasi, pendapat pribadi atau prasangka harus dihindari jauh-jauh. Bila data laporan itu tak cukup atau bertentangan satu dengan lainnya, pembaca dipersilakan untuk menyadari bahwa konklusi dan rekomendasi yang disajikan bersifat tentatif.
*) Bahasa dan nadanya formal
Kata ganti orang harus dihindari. Titik berat dan tekanannya tidak berdasarkan pendapat penyaji data atau “Asal Bapak Senang” yaitu agar pembaca terpenuhi seleranya. Seperti dalam karya tulis ilmiah, dalam laporan harus tidak ada ungkapan pergaulan, bahasa kasar atau makian, atau susunan kata dan ungkapan yang ceroboh.
*) Judul, subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan cara berpikir yang hanya mendasarkan pikiran belaka atau perkataan yang benar. Laporan yang disajikan dengan baik dapat digunakan sebagai acuan.

Persyaratan Bagi Pembuat Laporan Ilmiah
Menurut Mukayat Brotowidjojo, persyaratan bagi pembuat laporan ilmiah itu yang menurutnya sama seperti bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya, yaitu sebagai berikut.
1.   Memiliki pengetahuan tangan pertama tentang hal yang dilaporkan. Sering kali pengetahuan tangan pertama itu perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan pengalaman orang lain.
2.   Memiliki sifat tekun dan teliti. Laporan yang baik tidak meninggalkan pertanyaan tak terjawab bagi pembacanya. Semua kesimpulan yang dapat ditarik dan pernyataan-pernyataan umum harus dibuat secara tepat. Bila ada hal-hal yang tak lengkap, ia harus menyebutkan kekurangan-kekurangan itu dan apa sebabnya. Semua fakta harus dicocokkan ulang. Satu kali saja pembaca laporan menemukan pernyataan salah, ia akan meragukan isi seluruh laporan. Pernyataan yang meragukan lebih baik dibuang saja, atau dijelaskan bahwa meragukan. Data yang meyakinkan tidak boleh dibuang.
3.   Bersifat objektif. Pernyataan yang dibuat harus menurut kenyataan; kesimpulan dan rekomendasi dibenarkan oleh kenyataan, walaupun konklusi dan rekomendasi itu berlawanan dengan yang diharapkan, bahkan dapat berakibat merugikan bagi dirinya sendiri. Pembuat laporan itu seperti sebuah ‘mesin pemikir’, yaitu bekerja tanpa nafsu dan prasangka yang dapat mengelirukan pengertiannya atau pernyataannya tentang fakta.
4.   Kemampuan untuk menganalisis dan menyamaratakan. Laporan itu adalah sebuah analisis. Pembuat laporan membagi-bagi subjek, memperlihatkan bagian-bagian yang berbeda, dan menunjukkan kaitannya satu dengan yang lain. Berdasarkan uraian itulah dengan cara induktif ia sampai kepada kesimpulan. Pelapor tidak boleh membuat  kesamarataan berdasarkan beberapa data saja, atau membuang data yang ia anggap tidak mendukung konklusi yang diharapkannya, padahal data itu tidak meragukan.
5.   Kemampuan mengatur fakta secara sistematis. Penyajian laporan itu tidak harus diatur sistematis, mantik, supaya pembacanya tidak meragukan tentang suatu perencanaan dan penalarannya.
6.   Pengertian akan kebutuhan pembaca. Laporan itu disajikan untuk dibaca oleh seseorang atau beberapa orang (tim) yang spesifik. Apa yang dilaporkan, apa yang dibuang, istilah apa yang akan dipakai, apa yang dapat dianggap sebagai sudah semestinya, apa yang memerlukan lukisan dan penjelasan serta bagaimana menyusunnya, semuanya itu tergantung pembacanya.

Hal yang perlu dicatat menurut Mukayat sebagai prinsip utama yang harus dipegang teguh oleh penulis laporan ialah bekerja secara konstan untuk menghemat tenaga dan mental pembacanya


KERANGKA LAPORAN ILMIAH

Pada dasarnya tidak semua orang mampu menuangkan hasil pemikirannya secara langsung dan detail, tapi sebelum itu buatlah dulu garis besar laporan yang akan ditulis. Kerangka laporan ini akan memudahkan penulisan laporan dari sebuah penelitian. Ketika penulisan laporan masih dalam tahap pembuatan kerangka muncul ide-ide atau gagasan tambahan untuk menunjang isi suatu laporan yang dibuat.

1. Judul
2. Kata pengantar
3. Daftar isi
4. Pendahuluan
5. Tubuh laporan
6. Kesimpulan dan saran
7. Daftar pustaka

Yang juga harus diperhatikan dalam penulisan laporan penelitian ialah saran dan kesimpulan. Hal ini merupakan bagian yang paling penting dari laporan penelitian, keduanya saling berhubungan. Tetapi bagian kesimpulan dan saran merupakan bukan bagian wajib dari suatu laporan, hal ini hanyalah sebagai pelengkap saja.

Jumat, 01 November 2013

PENULISAN ILMIAH

Metode ilmiah atau proses ilmiah (bahasa Inggris: scientific method) merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.

Tujuan dalam penulisan ilmiah adalah melatih mahasiswa agar dapat berpikir secara logis dan ilmiah dalam menguraikan dan membahas suatu permasalahan serta dapat menuangkannya secara sistematis dan terstruktur.

SIKAP ILMIAH
Sikap ilmiah adalah sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang peneliti, untuk dapat melalui proses penelitian yang baik dan hasil yang baik pula.
 Sikap-sikap ilmiah meliputi:

a. Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.

b. Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung kesimpulan itu.

c. Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.

d. Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat.

e. Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.

f. Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasaha mengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiwa; kebiasaan menggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah; memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.

g. Sikap menghargai karya orang lain, Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lain sebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsa lain.

h. Sikap tekun, Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yang hasilnya meragukan’ tidak akan berhenti melakukan kegiatan –kegiatan apabila belum selesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.

TAHAP PROSES PENULISAN

Tahap Penulisan merupakan perwujudan tahap persiapan ditambah dengan pembahasan yang dilakukan selama dan setelah penulisan selesai.
Tahap Pra Penulisan
1.  Pemilihan dan pembatasan topik
2.  Merumuskan tujuan
3.  Mempertimbangkan bentuk karangan
4.  Mempertimbangkan pembaca
5.  Mengumpulkan data pendukung
6.  Merumuskan judul
7.  Merumuskan tesis
8.  Penyusunan ide dalam bentuk karangan atau outline

Pemilihan Topik
1. Apa yang akan kita tulis?
2.  Topik dapat diperoleh dari berbagai sumber.
3.  Empat syarat: keterkuasaian, ketersediaan bahan, kemenarikan, kemanfaatan.
4.  Agar lebih fokus, topik perlu dibatasi.

Tahap Penulisan Draf
-          Mengekspresikan ide-ide ke dalam tulisan kasar.
-          Pengembangan ide masih bersifat tentatif.
-          Pada tahap ini, konsentrasikan perhatian pada ekspresi/gagasan, bukan pada aspek-aspek  mekanik.

Tahap Revisi
-          Memperbaiki ide-ide dalam karangan, berfokus pada penambahan, pengurangan, penghilangan, penataan isi sesuai dengan kebutuhan pembaca.
-          Kegiatan: (a) membaca ulang seluruh draf, (b) sharing atau berbagi pengalaman tentang draf kasar karangan dengan teman, (c) merevisi dengan memperhatikan reaksi, komentar/masukan.

Tahap Penyuntingan
-          Memperbaiki perubahan-perubahan aspek mekanik karangan.
-          Memperbaiki karangan pada aspek kebahasaan dan kesalahan mekanik yang lain.
-          Aspek mekanik antara lain: huruf kapital, ejaan, struktur kalimat, tanda baca, istilah, kosakata, format karangan.

Tahap Publikasi
-          Tulisan akan berarti dan lebih bermanfaat jika dibaca orang lain.
-          Sesuaikan tulisan dengan media publikasi yang akan kita tuju.



SUMBER :

Senin, 21 Oktober 2013

Karya Ilmiah

KARANGAN ILMIAH, SEMI ILMIAH dan NON ILMIAH
1. KARYA ILMIAH

Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.

Ciri ciri :

- objektif
- tidak bersifat persuasif, artinya adalah penulis tidak mengajak pembaca untuk setuju dengan tulisan yang dibuatnya. bisa juga pembaca mengomentari atau mengoreksi isi dari tulisan tersebut.
- tidak melebih-lebihkan, penulis membuat karangan ilmiah ini harus dibuat sesuai dengan data dan fakta yang ada di lapangan.
- sitematis
- tidak dibuat untuk mengejar keuntungan pribadi
Contoh :

karangan ilmiah diantaranya adalah skripsi, tesis, disertasi, makalah.

2. KARYA NON ILMIAH

Karangan Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Karangan non-ilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif. Bahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan populer, walaupun kadang-kadang juga formal dan teknis

Ciri-ciri :

- Bersifat persuasif
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi
- Fakta yang disimpulkan subyektif
- Bersifat imajinatif
- Gaya bahasa konotatif dan populer
- Situasi didramatisir
- tidak memuat hipotesis
- Penyajian dibarengi dengan sejarah

Contoh :
karya non ilmiah diantaranya cerpen, puisi, novel, komik

3. KARYA SEMI ILMIAH

adalah karangan yang menyajikan fakta dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannyapun tidak semiformal tetapi tidak sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya tekhnis dan didukung dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangansemi ilmiah memang masih banyak digunakan misal dalam opini, editorial, resensi, anekdot, hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.

Ciri-ciri :

- Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
- Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
- Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
- Kritik tanpa dukungan bukti.

Contoh :

Manga, merupakan sebutan untuk komik di Jepang. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan komik masuk pertama kali ke Jepang, tetapi pada mulanya komik Jepang adalah peniruan dari film animasi Walt Disney oleh Ozamu Tezuka (1928-1989) dan merupakan cikal bakal dari komik Jepang modern. Beliau mengekspresikan gerakan film-film animasi Walt Disney ke dalam komik Jepang. Karya-karya beliau setelah akhir perang dunia II membuka era baru untuk komik Jepang.



Jumat, 04 Oktober 2013

Cara berpikir INDUKTIF dan DEDUKTIF

METODE INDUKTIF

Cara berpikir induktif adalah cara berpikir yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum. Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.

METODE DEDUKTIF

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.


MACAM – MACAM PENALARAN INDUKTIF
Ada 3 jenis penalaran induksi :
a.      Generalisasi
Penalaran generalisasi dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk untuk mengambil kesimpulan umum. Generalisasi adalah pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala yang diminati generalisasi mencakup ciri – ciri esensial, bukan rincian.

b.     Analogi
Adalah membandingkan dua hal yang banyak persamaanya. Kesimpulan yang diambil dengan jalan analogi, yakni kesimpulan dari pendapat khusus dari beberapa pendapat khusus yang lain, dengan cara membandingkan situasi yang satu dengan yang sebelumnya. Penalaran analogi adalah proses penyimpulan berdasarkan fakta atau kesamaan data. Analogi juga dapat dikatakan sebagai proses membandingkan dari dua hal yang berlainan berdasarkan kesamaannya kemudian berdasarkan kesamaannya itu ditarik suatu kesimpulan.

c. Hubungan akibat sebab
Hubungan akibat sebab merupakan suatu proses berfikir dengan bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat, kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.

MACAM – MACAM PENALARAN DEDUKTIF
Macam-macam penalaran deduktif diantaranya :
a.      Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2 pendapat dan 1 kesimpulan.
b.     Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.